Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Puisi : Yaa Razzaq

Wahai Yang Maha Pemberi Rezeki Engkau kasih rezeki semua makhluk Tak peduli ia taat atau pembangkang Tak peduli Muslim atau non Muslim Berterima kasih atau tidak berterima kasih Masuk Islam kaffah atau hanya separo Menjalankan ajaran Islam sungguh-sungguh atau hanya sekedar Semua Engkau kasih tanpa pamrih Akan tetapi ada sedikit pembeda Bila Muslim Engkau kasih sayang di dunia dan akhirat Bila Non Muslim hanya di kasih di dunia saja Tidak lagi di sayang di akhirat Adalah tersebut firman-Mu dalam Q.S. Az-Zariyat 58 "Sesungguhnya Allah-lah Maha Pemberi Rizki yang mempunyai kekuatan lagi sangat  kukuh." Semakin meyakinkan bahwa kau Dzat Yang Maha Pemberi Rezeki sejati Tidak seperti manusia, memberi disisipi pamrih duniawi Wahai Yang Maha Pemberi Rezeki Berkahilah rezeki yang Kau berikan kepada kami Dengan itu kami semakin bersyukur Dengan itu kami sanggup berbagi dan wujudkan keshalehan sosial Berbagi bagi keluarga, tetangga, handai taulan Fakir, Miskin dan  fasilitas sosial lai

Puisi : Wahhaab

Wahai Yang Maha Pemberi Karunia Wahai Yang Maha Pemberi Keberkahan Wahai Yang Maha Pemberi Kenikmatan Sungguh tak terbilang siraman karunia-Mu Sungguh tak terhitung limpahan berkah-Mu Sungguh tak tercatat curahan nikmat-Mu  Nikmat apa lagi yang aku dustakan? Jika semua pepohonan di dunia jadi pena Jika air di samudra jadi tintanya Tuliskan nikmat dan karunia-Mu Niscaya tak akan cukup Begitu melimpah pemberian-Mu Semua makhluk hidup sudah dijamin rizkinya Hewan dalam perut, dalam bumi, dalam air dan di angkasa  Semua dengan adil atas karunia-Mu  Terbagi, merata tanpa kurang Demikian tersurat dalam surat Hud ayat 6 Adalah betul rizki telah di atur Tapi makhluk perlu berikhtiar untuk menjemputnya Bukankah sudah di beri pelajaran oleh burung Pagi berangkat dengan perut kosong Sore pulang dengan perut terisi penuh Demikian sari dari HR. Ahmad. Pintaku sederhana Berikanlah keberkahan hidup Di dunia dan keberkahan hidup di akhirat Dijauhkan dari siksa api neraka Aamiin Kng, 050624

Puisi : Yaa Qahhaar

Wahai Yang Maha Menundukan  Wahai yang Maha Menaklukan Sesuatu

Puisi : Yaa Ghaffaar

Wahai Yang Maha Pengampun Malu diri ini bergelimang nista Tiap waktu hobi menimbun dosa Sejak buka mata saat terjaga  Hingga tutup mata saat malam Ibadahku masih minimalis Itupun bergumul antara ikhlas dan ria Wakaf tak pernah Zakat terbatas hanya fitrah Infak masih terfokus receh  Shodaqoh tak seberapa Zakat perniagaan Zakat pertanian Zakat binatang ternak Zakat mas dan perak Zakat pertambangan Zakat profesi Di neraca semua masih nihil Refleksi diri Adam tersilap satu kali saja ia panjatkan ampun hingga 200 tahun Ampunan Allohpun tiba Dipertemukan kembali dengan Siti Hawa Jabbal Rahmah jadi saksi histori Tapi semua itu ku tepis Karena yakin janji manis-Mu "Bila datang hamba-Ku membawa dosa setinggi langit, kemudian mohon ampun pasti Aku ampuni, bila datang hamba-Ku membawa dosa seluas bumi dengan tidak  mempersekutukan Aku, Aku pasti datang dengan pengampunan seluas itu." Demikian sari dari HR. Tirmidzi Oleh karena itu Aku rendahkan tubuh dan hati ini Untuk raih ampunan-Mu H

Puisi : Yaa Mushawwir

Wahai Yang Maha Pembentuk Rupa Terima kasih Kau telah baguskan bentuk dan rupa kami Berbeda dengan malaikat, jin, hewan dan tumbuhan Ada hati dan akal pembeda terpenting Hati untuk menerima hidayah ketuhanan Akal untuk berpikir sesuatu Bukankah Platopun pernah berfilsapat Manusia adalah hewan yang berpikir Bersuku-suku dan berbangsa-bangsa Pluralis, majemuk, bhineka itu kodrati Dengan itu kami saling mengenal Dengan itu kami saling berkolaborasi Dengan itu kami saling berkomunikasi Dengan itu kami saling bersinergi Dengan itu kami saling berinovasi Dengan itu kami saling menghargai Dengan itu moderasi beragama dijunjung Wahai Al-Musyawwir Janganlah Kau hinakan kami seperti syetan Selamanya bersalah dan berbuat dosa Tinggikan derajat kami dari Malaikat yang selamanya taat Taat, lupa dan dosa itu ciri khas kami Untuk itu bimbing dan beri ampun Jika kami tersilap dan berbuat dosa Ucap dan perilaku syukur kami haturkan Pada-Mu wahai dzat Maha Pembalas Budi Lantunan istigfar ku panjatkan Pa

Puisi : Yaa Baari'

Wahai Yang Maha Membuat Wahai Yang Maha Membentuk Wahai Yang Maha Melepaskan Wahai Yang Maha Menyeimbangkan Malaikat, Jin, Manusia dan semua yang ada Di cipta dari tiada menjadi ada tanpa contoh Desain akurat semua tanpa cacad Cukup hanya dengan ucap kun fayakun Jadi,  maka jadilah sesuatu itu Tesurat dalam Q.S. Yasin ayat 82 Maka dengan kuasa-Mu sebagai Al Baari' Jadikan kami sebaik- baik bentuk Muliakan kehidupan di dunia begitupun di akhirat Erat kuatkan perikemanusiaan diantara kami Tutupi cacat dan silap kami Jangan tibankan pada kami beban yang tak sanggup kami memikulnya Jangan hukum kami jika kami tersilap dosa Ampuni dan maafkan kami.. Jadikan kami hamba yang selalu senyum penuh syukur Karunia-Mu sungguh tak terukur Wahai Al Baari' Sungguh ciptaan-Mu tiada yang sia-sia Engkaulah Yang Maha Pembentuk Maha Pencipta dan Maha Penyeimbang Kng, 010624

Puisi : Yaa Khaliq

Wahai Yang Maha Pencipta Semua Engkau yang menciptakan Dari tiada menjadi ada  Dari ada menjadi tiada kembali Siklus kodrati terjadi kini hingga nanti Alam semesta dicipta Ribuan galaxy bersaksi di jagat raya Milyaran bintang bertaburan hiasa langit malam  Tata surya rapih berbaris-baris Matahari sebagai pusat bersaksi Planet-planet bertawaf kelilingi matahari  Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto Fitoplanton dan Zooplankton menari di laut Amoeba, sel, unsur, partikel menjelma jadi bukti  Alloh kuasa menjelmakan semua dari tiada Dialah Al-Khaliq  Tersurat dalam Q.S. Az-Zumar ayat 62 " Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu." Menjadi bukti bahwa semua ada karena dicipta Semua berjalan atas Qudrat dan Iradat-Nya Semua bukan buah ucap simsalabim ada kadabra Dialah Allah Azza Wajalla Sang Khaliq Kng, 300524

PUISI : Yaa Mutakabbir

Wahai Yang Maha Megah dan Maha Pemilik Kebesaran Milik-Mu segala kemegahan  Milik-Mu pula segala kebesaran dan keagungan dunia akhirat Tersebut 57 kali dalam Al-Qur'an  Bukti autentik kebesaran itu nyata Kebesaran-Mu berjajar-jajar Agung martabat-Mu menggunung Melimpah kuasa-Mu diatas sumpah-sumpah hamba serakah Tak terbatas usia-Mu Tak terbatas kemuliaan-Mu Paling Tahu, paling Kuasa atas segala yang ada Sungguh sangat ironi bila merasa Merasa paling kuasa saat menjabat Merasa paling kuat saat sekarat Merasa paling pintar tak ada yang sejajar Merasa paling mujur tak perlu syukur Merasa paling sukses semua urusan pasti beres Merasa paling cantik semua pasti terpantik Sungguh semua itu halu yang menipu Sumua hanya layak ada pada Dzat Yang Maha Pemilik Kemegahan  Pemilik Semua Kebesaran sejati Dialah Al-Mutakabbir Kng, 290524

Puisi : Yaa Jabbaar

Wahai Yang Maha Gagah Kehendak-Mu kepada semua makhluk tak terbantahkan Keagungan dan kegagahan-Mu  Sanggup menghidupkan semua yang telah mati Begitu pula sanggup mematikan semua makhluk yang masih hidup Kuasa-Mu sungguh mutlak tiada tara Gagah dan perkasa-Mu nyata Anak cucu Adam kerap tersilap Rasa diri senior superior  Kuasai teknologi mutahir jadi ciri Padahal itu secuil saja  Dari perkasa dan kegagahan-Mu Prilaku jumawa kerap diumbar Entah siapa berani hadapi hegemoni adidaya Riuh embargo dan kecaman sering di libas tuntas Bukti kecongkakan nyata di dunia Akankah ini cepat berakhir Hanya Engkau yang tahu pasti Goresan ayat tersurat jelas Jadi dalil nyata atas kegagahan dan perkasa-Mu mutlak Pada Q.S. Al-Hasyr ayat 23 Kau nyatakan itu Kini ku berharap Sihatkan diri sedang sakit Ringankan beban berat di dada Solusi terbaik atas segala masalah Kehidupan penuh ketenangan Kehidupan penuh cinta  Kehidulan penuh kasih sayang Keberakhiran hidup husnul khotimah Jadi ahli syura-Mu Aamiin Kng

Cerpen : Cara Berpikir Marubah Hasil

      Pagi  hari Senin tanggal 27 Mei 2024 yang cerah di  SMP Negeri 2 Cibingbin dilaksanakan upacara bendera, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin satu minggu satu kali, seluruh peserta mengikuti dengan hidmat, peserta didik kelas 7, 8 dan 9 mengikutinnya di tambah seluruh anggota dewan Guru dan Tenaga Kependidikan. Pada kesempatan amanat pembina upacara dalam amanatnya, Ustadz Asep Hasanudin, M.Pd selaku pembina upacara memberikan sambutan diantaranya apresiasi atas terselenggaranya kegiatan upacara bendera hari ini yang terselenggara dengan baik dan hidmat, selanjutntya ia berkisah.      Pada suatu waktu ada seorang keturunan Tionghoa beragama Nasrani sebut saja KO namanya, ia termasuk orang yang kaya, sehingga di sekitar perumahannya ia tergolong paling kaya. Ia hidup serba berkecukupan, sejumlah kekayaan seperti rumah mewah, mobil mewah, motor dan beberapa toko.       Selanjutnya pada suatu waktu, ia si KO ini mengalami kebangkrutan dalam usahanya, sehingga sejumlah aset yang sem

Puisi : Ya Aziz

Wahai Yang Maha Perkasa Aku telah dengar Bom atom telah porak porandakan Kota Hirosima dan Nagasaki Jepang Jepang kala itu jumawa dipaksa tekuk lutut  Kini Israel begitu sombong  Aneksasi dan luluh lantakan Palestina nestapa Negara yang pro kemanusiaan jumlahnya ratusan Embargo dan peringatan mereka tak digubris zionis Akses bantuan kemanusiaanpun di blokade Begitu kejam tiran ini Wahai Yang Maha Perkasa Tunjukan kepada kami bukti keperkasaan-Mu Ketuk sadarkan pimpinan Israel dan sekutunya Atas nama kemanusiaan Kasihan nasib bocah lugu tak berdosa Kasihan wanita dan orang tua renta Korban jiwa sudah tak terbilang Korban harta sudah tak terdata Lebih parah lagi korban perasaan Wahai Yang Maha Perkasa Kami yakin Engkau sanggup hentikan semua itu Damai dan merdekakanlah palestina Sebagai negara engkau berhak hidup normal sejatinya negara berdaulat Wahai Yang Maha Perkasa Kepada Engkau kami berlindung dari binasa Kng, 260524

Pantun : Ditinggal Bupati Acep Purnama

 Baju kuning di pake untuk berbuka Berbuka didampingi orang tercinta Kuningan hari ini berduka Karena ditinggal Bupati tercinta Jalan jalan nikmati bulan purnama Sambil makan di warung pa Yoga Selamat jalan pa Acep Purnama Semoga jadi ahli surga Lampu kuning di jalan lurus Beli kebab di bangunan masih berajut Kuningan janganlah bersedih terus Sebab pembangunan harus berlanjut Pa Naryo naik kuda ke kuningan Untuk mengantar cucu beli mas Ayo sukseskan pilkada kuningan Untuk wujudkan kuningan MAS Kng, 230524

Puisi : Kuningan Berduka

Kuningan hari ini berduka Kamis, 23 Mei 2024 dicatat Untuk di tinggal selamanya Inilah takdir Alloh yang mesti diterima Namamu akan di kenang orang Gaung kepemimpinanmu mengalun jauh Haji Acep Purnama itu namamu Kuningan telah kau nahkodai dari 2018 hingga 2023 Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera itu moto juangmu Namamu melekat di hati warga kuningan Berita burung kau akan daftar lagi  Elektabilitas namamu masih dipuncak Ciremai Riuh kabar itu masih di tunggu Bulat tekad simpatisan tuk dukung perjuanganmu kini musnah Do'a terbaik untukmu Semoga diampuni segala silap salah semasa di dunia Segala darma baktimu  untuk kuningan maju, pinunjul Jadi wasilah masuk pada Surga Alloh SWT Selamat jalan ... Selamat bertemu dengan kehidupan abadi ... Acep Purnama bagai purnama Sinari Kuningan jadi ternama Kng, 230524

Puisi : Selamat Camaba Unsoed

Suasana pagi yang ceria  Seceria wajah calon mahasiswa baru  Entah apa yang dirasa Lewat tengah malam tadi, masih belum tenang, pikirkan esok saat registrasi pisik di kampus baru Alamat Unsoed sudah di tangan jadi terlupa Malahan foto diri sejatina di bawa jadi tertinggal di asrama Dian Brata no. 41 Asa melayang  beruntung dan syukur banget dapat di terima jalur SNBP Terima jas almamater menambah sumringah rasa di dada Mahasiswa baru Bunga Oktarina Rahadatul Aisy Dia satu diantara ratusan Calon Mahasiswa Baru Unsoed Purwokerto Almamater baru yang sempat viral di jagat maya karena lompatan UKT nya Mahasiswa baru dan Ortu kini lega sudah karena penururan UKT Terima kasih untuk suruh aktivis yang telah memperjuangkan hak kuliah orang susah Pemerintah dan pihak rektorat sudah berbenah Lakukan kaji ulang Uang Kuliah Tetap (UKT) Calon Mahasiswa Baru Terima kasih untuk semua Semoga jadi kebaikan  Selamat bangga jadi Mahasiswa Baru Unsoed Majulah dunia pendidikan Indonesiaku.. Purwokerto, 2205

Pantun : Selamat Harkitnas ke 116

Mamat kecil main dengan Ronal Fadilah menjemur baju dan bendera Selamat Hari Kebangkitan Nasional Jadilah negeri adil mukmur dan sejahtera Neng meri membeli tomat Tomat dibeli dipasar nasional 20 mei itu hari keramat Itulah hari kebangkitan nasional Membeli terasi buat makan bang marno Burung gagak mendadak sakit Adalah organisari Budi Utomo Sebagai tonggak sejarah Indonesia bangkit Rumah sakit tempat kerjaku Kerja tuk tamasya ke Monas Bangkitlah wahai Indonesiaku Untuk mencapai Indonesia emas Kng, 200524

Puisi : Selamat Harkitnas ke 116

Karya : Sobarudin Sejarah telah mencatat dengan tinta emas Engkau berjasa untuk bangkitnya semangat negeri ini Lahirkan  Boedi Oetomo 20 Mei 1908 itulah momen keramat Adalah engkau dr. Soetomo dan para pelajar STOVIA bersinergi Membidani organisasi untuk perjuangkan kemerdekaan Aksi nyata Budi Utomo jadi sejarah kebangkitan nasionalisme  Tidak bisa di tepis meski miris Hari Kebangkitan Nasional tahun ini tepat tahun ke 116  Adalah tema diusung "Bangkit Untuk Indonesia Emas." Rakyat sambut  dengan harapan Indonesia semakin maju  Indonesia  mandiri dan bermartabat Kini roh perjuangan tiga serangkai merasuk jiwa Engkau wahai  dokter Cipto Mangunkusumo Ki Hajar Dewantara  dokter Douwes Dekker Bisikan kerisauan saat ditindas pejajah  Akankah bisikan itu menjelma jadi obor penyemangat kami ? Kami yakin bisa Anak negeri ini siap lanjutkan Pesan moral perjuanganmu Inilah yang jadi optimisme kami Oleh karenanya wahai para pemuda-pemudi harapan negeri Niat, bulatkan tekad untuk capai I

Puisi : Yaa Muhaimin

Wahai dzat yang Maha Mengatur Yang tiada letih urusi semua urusan mahkluk Tak peduli sadar atau lalai Telaten semua diurai tertata runut Maka aku tersadar Ke akuanku aku lumpuhkan Pasti tak sanggup atur  Untuk sekedar menjadwal kegiatan sepele saja aku tak mampu hinga hitungan detik Matahari ceria sapa bumi yg baru bangun dari tidurnya Bulan tampakan wajah sumringah sambil tawa renyah Bintang mengedip  pada gadis genit Pelangi datang membayang pasca gerimis tipis hadir Akankah semua itu berjalan secara kebetulan? pasti semua ada yang mengatur Dialah  Al-Muhaimin Dzat yang Maha Mengatur Karenanya makin yakinlah aku Pintaku atur dan bimbinglah dalam kuasa dan dzat-Mu...

PUISI : Yaa Mu'min

Bila manusia nyaman di pangkuan ibu Bila harimau mungil nyaman di dekapan sang bundanya Rasa risau dihati seketika permisi  Itulah contoh kecil curahan dari dzat Al-Mu'min Wahai dzat yang Maha Pemberi Keamanan Kau pasti sanggup lenyapkan dalam sekejap kebrutalan militer Israel Engkau pula sanggup tenangkan hati yang sedih dan nestapa orang-orang Palestina Aku hanya berdo'a segera akhirkan konplik Palestina- Israel Maka dengan itu aku tak menyaksikan puluhan, ribuan bahkan jutaan nyawa melayang Tak menyaksikan lagi ratusan ribu orang antri hanya untuk terima secuil makanan bantuan Tak menyaksikan lagi ratusan ribu orang terluka dan berbaring di rumah sakit Tak terdengar lagi rentetatan tembakan, dentuman rudal dan buncahan abu bom  Wahat dzat pemberi Keamanan Aman dan sejahterakan pula negeri kami Amankan hati kami dari rasa gelisah Berkahilah kehidupan kami Hingga kami benar-benar Ridho atas takdir-Mu Kng, 180524

PUISI : Yaa Salaam

Yaa Salaam Karya : Sobarudin Wahai Dzat Yang Maha Memberi Keselamatan Andai tak ada sifat-Mu itu, pasti aku sudah jadi apa Hidup ini bagai bonus ke 2 bagiku Bagaimana mungkin aku dapat bertahan 9 bulan dalam kandungan  Mata tak dapat melihat, hidung tak dapat mencium, telinga tak dapat mendengar pasti Alunan suara di luaran tak persis aku dengar Hidup ini benar-benar anugrah yang tak ternilai berapa triliun bila di uangkan Akankah diri ini syukur atau kufur ? Bila syukur, maka pasti Alloh tambah nikmat kepadamu Tapi sebaliknya bila kufur, maka rasakan sesungguhnga adzab Alloh sangat pedih Demikian kalam Illahi pada Q.S.  Ibrahim ayat 7. Pesawat dapat mendarat dengan selamat Kapal dapat bersandar di dermaga  Kereta dapat berlari sambil menari riang Mobil dapat malaju diiringi nyanyian sunyi Tupai dapat lompat akrobatik di dahan Alunan ayam jantan sambut mentari pagi Semua itu atas dan izin-Mu Padamu aku berlindung dari apa yang dapat mencelakaiku Wahai dzat yang Maha Pemberi Keselamatan

PUISI : YAA QUDDUS

Yaa dzat yang Maha Suci Aku bersimpuh dihadapan-Mu Niat sucikan pikir, ucap  dan prilaku  Untaian do'a ku langitkan dalam sunyi Tersadar diri bergelimang dosa Puncak prilaku lalai jauh tercebur lautan maksiat Harapan raih gemilau duniawi yang memukau Akhir diri tanggung karma atas dholim  Semua kini ku akhiri Ucapan, pikir dan prilaku jahiliyah jauh ku labuhkan  Cinta, kasih sayang dan ampunan yang kuharap Wahai dzat yang Maha Suci  Itulah tujuan suciku Kng, 160524

PUISI : YAA MALIK

YAA MALIK Karya : Sobarudin Mula makhluk jumawa Rasa diri lebih mulia dan terhormat akhirnya  di usir tuhan dari surga Awal perseteruan  iblis dan manusia di mula Gerderang perang di tabuh subuh   Adam dan Iblis berlomba cari muka, Siapa sejatinya yang mulia di hadapan Tuhan Pada setiap hati sombong iblispun membohong Pada  raja Ramses II  Iblis mulai merasuk Orang paham dengan sebutan Firaun pada masa Nabi Musa Firaun proklamirkan diri bahwa ia raja  Alloh abadikan kisah kejumawaannya dalam An-Nazi'at ayat 24 Akhir kisah tuhanpun tak suka, tengelamkan dia  di laut merah Sungguh suatu kisah inspiratif bagi para jumawa Tak pantas juwawa karena harta, tahta, kekuasaan dan popularitas Semua itu fatamorgana belaka Hati kini makin tersadar, bahwa diri tidak apa-apanya Tak pantas untuk sombong, rasa diri paling kuat dan mulia Dialah dzat yang Maha Raja, raja diantara raja-raja yang ada Padanya seluruh kerajaan di langit dan bumi tertunduk Hanya Alloh yang pantas Mutlak kerajaaan-Nya Mutl

PUISI : Ya Rahman

Aku kadang lupa, Riuh hiruk pikuk dunia menipu, Ragam aktivitas biaskan tujuan hidup sesungguhnya, Orangpun sibuk dengan asa sendiri-sendiri, Hilap salah kerap warnai dinamika hidup insani, Malam sering dijadikan siang tuk raup segudang materi, Asa melayang kunjungi singgasana nirwana, Niat nikmati suasana di sana. Perhatian kutujukan kembali pada-Mu, Betapa Maha Pengasihnya Engkau,  Sungguhpun diri telah terlempar ke pusaran maksiat, Engkau ampuni dan kasihi aku, Kasih sayang-Mu  tiada bertepi, Inilah karunia illahi Robbi, Kini aku tak dapat hitung lautan kasih sayang-Mu, Terima kasih wahai dzat yang Maha Kasih ... Kng, 130524

PUISI : Bersama, Bagagia

Banyak suami tak bantu istri, Aku mungkin satu diantaranya, Niat sebetulnya di hati ini tapi enggan tuk mulai, Tenaga dan energiku sudah mulai usang di makan usia yang semakin senja, Untuk sekedar bersihkan rumah saja, yang ada sedikit repot. Beruntung  istri tak banyak menuntut, Semua ia kerjakan sepenuh hati, Tiada banyak keluh kesah, Rindukan Ridho suami katanya, Inilah jalan menuju surgawi. Inilah rutinitas kami, Kemana-mana kami sering bersama, Hidup sederhana sudah biasa, Ingat nasihat ulama, jangan kau banyak gaya akhirnya terlena dan merana. Lain orang lain cerita, Akupun tak pedulikan mereka, Sungguhpun kadang menggoda, Lalu lintas ke tempat tamasya itu biasa, Wiasa kuliner dan busana jadi hal lumrah. Aku cukup bahagia dengan keluarga bersama, Hidup dibawah tuntunan agama. Damai hati bila ingat dzat yang Suci, Syukur kami haturkan pada dzat yang Maha Ghofur. Salam bahagia dengan keluarga... Kng, 120524

PANTUN : SEMANGAT SUBUH

Semangat Subuh Karya : Sobarudin Pergi ke pasar sama bang Duloh Berangkat cepat awaslah jatuh Kalau mau di sayang dan di cinta Alloh Cepat-cepatlah bangun pagi untuk sholat subuh.   Sholat Subuh di mushola Tak lupa bawa sejadah dan uang infak Kalau hati sedang merana Segeralah menghadap Alloh dengan cepat.   Buah dukuh harganya berlipat Beli obat di Apotik punya pa Soleh Ampunan Alloh pasti di dapat Asalkan kita tobat dan beramal sholeh.   Binatang kecil   itulah tupai Tupai melompat dengan lincahnya Wahai teman janganlah lalai Ingat kita akan kembali pada-Nya.   Kng, 120524

PUISI : Segala Puji Bagi-Mu

Karya : Sobarudin Alam terhampar itu bukti ada-Mu, Angggota Tatasurya dan lintasannya menjadi sebagian ayat-ayat-Mu, Hingga triliyunan sel disetiap tubuh inipun jadi saksi kuasa-Mu, Alangkah tak terhingga puji-pujian untuk-Mu. Manusia dan seluruh jagat raya jadi saksi, Dari masa Azali hingga kini di bumi, Ungkapan syukur yang tak terukur terus menyembur, Luapkan puji pada Gusti Sangyang Widi. Inilah bukti adanya sang pencipta, Hingga lidah tak bosan lafalkan kalimah toyyibah,  Alhamdulillahirobbil 'alamiin, Sampai nyawa terpisah dengan raga harus benar-benar di jaga, Sebagai wujud taat seorang hamba Pada Tuhan-Nya, Perbanyak dzikir, pikir dan syukur, Mari Sahabat ... Kng, 110524

PUISI : RINDU ROSUL

Karya: Sobarudin Cinta dan rindu takterthankan, Ini bukti aku mengidolakanmu,  ya Rosulallah.. Nabi kekasih sang Maha Suci yang lirih pada istri-istri, Tawadhu itulah ciri engkau dalam prilaku. Aku coba untuk selalu teladanimu dalam gerak dan ucap, Rindu sesaat terobati saat aku menziarahimu lewat lantunan sholawat, Orangpun berlomba baca lirik itu tuk raih syafaatmu, Sungguh kau manusia paripurna yang selalu sederhana, Untuk hal pakaian saja, kau suka jahit sendiri bila robek, Lisanpun terjaga dan panggil istrimu dengan panggilan ya khumairoh ... Wahai yang pipinya kemerah-merahan.. sungguh akhlakmu sangat agung sampai Allahpun puji engkau dalam kalam-Nya. Kng, 110524

PUISI : SPENDAneci BANGKIT

SPENDAneci BANGKIT Karya : Sobarudin Seperti biasa kami beraktivitas, Program sekolah semua kami kunyah tuntas, Entah itu titah siapa yang penting demi Spendaneci, Niat kami hanya satu majukan lembaga dan siswa sukses cita-cita, Dari situ kami bertekad. Alang rintang pasti kami terjang, Bila kami lupa, ada supervisor dan  motivator siaga, Adukan masalah tuk cari solusi, Niat lurus ikuti gerak diri, Gagal fokus diantara kami pasti terjadi, Kerikil tipis pasti menepis manis sendiri, Itulah dinamika dunia pendidikan kami, Titah pada kami sucikan niat dan mengabdi pada yang Maha Suci. Bangkitlah Spendaku.. raih prestasi... Semangat ... Kng, 100524

PANTUN : MOTIVASI BELAJAR

Motivasi Belajar Karya : Sobarudin Kelapa muda berjejer di pasar,  Agar laku dijual haruslah murah, Selagi muda rajin-rajinlah belajar, Agar hidup jadi mudah dan berkah. Berlayar ke tepi pantai, Biar cepat pakailah sampan, Belajar jangalah santai santai, Biar sukses dimasa depan. Berlayarlah ke pulau bali, Jangan lupa beli ikan kerapu, Belajarlah dari ilmu padi, Makin berisi makin tawadhu. Andilau berkelahi diatas gerbong, Biar kuat dan selamat minum jamu, Kalau sudah sukses janganlah sombong, Biar semua orang hormat padamu. Kng, 100524

PANTUN : TERINSPIRASI Q.S. AL-MUDDASAIR; 1-7

 INSPIRASI Q.S. AL-MUDDASSIR 1-7 Karya ; Sobarudin Beli pisang jauh sampai ke Garut Beruntunglah tidak terjebak kemacetan Wahai orang yang berselimut Bangunlah, lalu berilah peringatan.   Buah anggur sering berjatuhan Sayang sekali kalau   tidak termakan   Dan Agungkanlah Tuhanmu Dan bersihkanlah pakaianmu.   Adik sering di tinggal ibu   pergi nyuci Jadilah adik   sendiri, tapi jadi senang kalu ibu bawa oleh-oleh banyak Dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh    balasan) yang lebih banyak.   Karena ibu sangat sibuk jadilah adik sering payah Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.   Kng, 10152024

Puisi : Butuh Belahan Diri

Karya : Sobarudin Ingin rasanya buka mata sajadah sudah siap terbentang, Suasana pagi makin menghimpit hati yang sepi sendiri, Tobat atas segala silap dosa harus segera disisir rapi dengan istigfar, Riuh kicau burung tetangga awal subuh semakin sadarkan diri, Itu dia sinyal Tuhan telah panggil diri untuk mengabdi. Usai sudah bermunajat di mushola,  subuh yang menyuruh tunduk pemeluknya, Jika saja dia disisi, secangkir kopi tersenyum sambut penikmat sejati, Ini rutinitas kami sebelum ritual hiasi rumah dengan lantunan kalam Illahi, Kurang lengkap rasanya tadarus pagi tanpa si pendamping hati, Orang seusiaku memang butuh pendamping tuk ingatkan kala sang pikun mulai menyapa. Itulah kodrat Illahi pada setiap diri, yang tak mungkin selalu muda dan sempurna. Kng, 09052024

Puisi : Tadi Halal bi Halal Haji 1445 H.

Tadi Halal bi Halal Haji 1445 H. Karya: Sobarudin Harapan tuk tunaikan rukun Islam ke 5 yang menganga, Asa sudah menagih dari semenjak dini, Janji siap tunaikan panggilan Illahi dan Nabiyulloh Ibrahim, Ikhlas dihati menghadap dzat yang Maha Suci. Mula hati agak ragu, sampaikah usia ini pada batas suci, Alunan talbiyah kala manasik dan halal bi halal di setiap calon haji menyisit hati, Bungkam rasa tamak keluarkan rupiah yang tak sedikit, Ruh dan jiwa keimanan dipertaruhkan, Untuk memulai prosesi ibadah libatkan pisik dan pesak, Ridho Dzat Suci yang di nanti, semua kan pasrah pada titah kuasa-Nya. Ingat selalu petuah Rosul dalam Hadits, pertanda Haji mambur; - Tutur kata yang semakin cantik,  - Kedermawanan semakin membumi,   - Penebar Kedamaian pada seluruh alam semakun nyata. Selamat tunaikan panggilan suci sahabat calon haji 1445 H. Kuningan, 8 Mei 2024.

PUISI : CGP, SELAMAT YA

CGP, Selamat  ya ... Karya: Sobarudin Putusan kelulusan CGP telah tersebar ini waktu, Ungkapan bentuk syukurpun menyeruak beragam, Tentu ini membawa angin bahagia bagi yang sabar menanti, Uapkan asa resah yang berkelindan dihati yang tak mati,  Sanjungan dihaturkan ke dzat yang Maha Luhur Robbul Ghofur, Alloh Azzawa Jalla yang selamanya mendengar keluh kesah hambanya, Niatkan berkakti pada Robbul Izzati sahabat melalui profesi pilihan hati. Cuaca sekitar seakan ikut merasa, Gejolak hati yang lagi diliputi anugrah Illahi, Putusan-Mu tak mungkin keliru diantara deburan asa yang membiru. Selamat menjalani prosesnya sahabat, Urus dan ikuti mekanisme pengampu kebijakan, Kuras potensi diri dan fokuslah, Semua akan berakhir atas pperjuangan dan Ridho-Nya. Enyahkan rasa sombong, tirulah ilmu padi semakin berisi semakin merunduk tawadhu, Salam sukses sahabat, selamat menempuh hidup baru di arena Guru Penggerak,  wujudkan philosofinya, Tergerak, Bergerak dan Menggerakan dunia pendidikan..... Kun

PUISI : PAGI MAGELANG

MAGELANG LAYAK DI KENANG Karya : Sobarudin Mengingat Magelang sungguh senang, Aku dan rombongan Family Gatering Kemeg Kabupaten Kuningan, Gabung 4 bus kami berbaris, Enak nian di pandang suasa pagi di taman depan Masjid Agung, Lalu lintas cukup lengang membuat semakin nyaman, Angkringan bubur kacang ijo diserbu tuk sarapan rombongan, Niat sambung obrolan, ternyata yang jualan orang kuningan jua, Gerak gerik mimik menarik pembeli.   Menarik, mengenang Magelang, Enerjik menarik wisatawan tak bisa disepelekan,  Nilai jual wisatanya cukup tinggi, tempat borobudur berada, Ya, ia termasuk 10 keajaiban dunia, Elok dan takjub buah peradaban masa Rasa Samaratungga dari dinasti Syailendra, Hari berangsur siang, Kami lanjut kegiatan Refting di sungai Elo, Jeritan kaum hawa memecah kesunyian cemas kami,  Saat perahu karet kami hantam batu besar,  Seru, haru, cemas pecah kami rasakan kali pertama kegiatan ini, Rasa ingin kembali terlintas di hati sungguhpun kegiatan masih berlangsung. Akankah anak

STATUS DAN KATA MOTIVASI

Hikmah hari ini: Parameter Sukses tak didasari Rentetan Gelar, Tumpukan Harta, Strata Sosial yang Moncereng, tapi seberapa kenal dan dekat ia dengan Tuhannya (Alloh SWT). Mari sahabat jadikan refleksi diri... Cibingbin, 3/5/24 Hikmah hari ini : Hasil atau juara dari satu kompetisi bukanlah buah yang datang ujug-ujug, tapi kado dari sebuah proses latihan, pembinaan dan cururan butiran mutiara keringat selama latihan, semangat pantang menyerah dan optimisme raih podium kemenangan. Selamat bagi yang juara dan Semangat bagi yang belum beruntung. Cibingbin, 3/5/24 Kebersihan lingkungan merupakan tugas bersama, bukan saja tugas Kepala Keluarga, bukan saja tugas Kepala Sekolah dan Guru, tapi juga tugas anggota dan seluruh siswa. Kunci semua itu adalah tanggung jawab bersama, tugas bersama sebagai wujud rasa memiliki.  Cibingbin, 4/5/24